Rabu, 29 September 2010

Purgatory


Purgatory adalah sebuah grup musik death metal asal Jakarta, grup musik ini dibentuk pada tahun 1994 oleh Lutfi sang gitaris bersama dengan adik kandungnya yaitu Al yang memainkan drum. Lirik yang dibawakan oleh Purgatory adalah berkisar tentang ajaran agama Islam, perang Uhud, kematian, dan lain-lain.

Awal terbentuknya mereka sering membawakan lagu Obituary dan Sepultura. Baru sekitar tahun 2002 mereka memutuskan untuk menggunakan topeng dan penambahan personil seorang DJ.


sejarah

Pada awal terbentuknya band ini pada tahun 1991 mereka hanya sekedar iseng, dengan beranggotakan 4 orang, yakni Hendri (bass & vokal), L.T.F. (gitar), Al (drum) dan Arief (gitar) menancapkan benderanya sebagai sebuah band yang beraliran musik “Death Metal” dengan warna musik crossover. Perjalanan yang jatuh-bangun dan dilalui dengan berbagai rintangan membuat band ini semakin optimis dijalannya. Beberapa kali terjadi perubahan formasi dalam band ini, yang merupakan penyempurnaan dalam pembentukan musik yang lebih matang. PURGATORY berdiri tak jelas pasti waktunya, pasalnya band ini sudah ada kurang lebih mulai tahun 1993, semenjak AL dan L.T.F. bermain musik (band). Namun mereka (PURGATORY) mengangap tahun 1994 sebagai kelahirannya band ini, mengingat pada waktu itulah kata PURGATORY ditemukan. Kata PURGATORY itu menempel dari L.T.F. dulu. Ketika dia menonton film “Nightmare on Elm Street (Freddy Kruger). Dalam film tersebut terselip kalimat PURGATORY. L.T.F. yang pada waktu itu berumur 17 tahun hanya suka saja mendengar kata PURGATORY tersebut, sedangkan AL yang masih berumur 14 tahun hanya menurut saja kata L.T.F. yang tidak lain adalah kakak kandungnya. Begitu ditelusuri dan dicari arti katanya, ternyata PURGATORY berarti proses / tempat penyucian dosa sebelum masuk surga, istilah ini digunakan dalam agama lain. Sebagaimana persamaan dari 3 agama Samawi 3 agama dari Nabi Ibrahim A.S., dalam Islam pun terdapat konsep yang sama tentang proses penyucian dosa ini, yakni bagi mereka yang tidak mati Syahid, semua muslim pada akhirnya akan masuk kedalam Surga, tetapi sebelumnya akan dihukum dulu sesuai dengan kesalahan dan dosa-dosanya selama hidup di dunia. PURGATORY meriliskan sebuah karya perdananya pada tahun 1995 dalam bentuk mini album yang berjudul “Abyss Call” dan berisi 6 buah lagu yang sampul albumnya dibuat oleh Arya (vokalis Jumbo Jet). Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1998 sebuah lagu yang berjudul “Sakaratul Maut” terpilih mewakili band ini menjadi salah satu band yang masuk ke dalam album kompilasi “Metalik Klinik I” yang diproduksi oleh Rotorcorp/Musica Studio. Sekitar tahun 1998, PURGATORY (L.T.F., AL, DIE, ARIE TULANX & BOBBY) sedang dalam proses rekaman album “Ambang Kepunahan” yang kemudian diproduksi oleh Irvan Sembiring dan Krisna J. Sadrach dan diedarkan oleh Rotorcorp/Musica Studio secara Nasional. Hampir seluruh lagi digarap oleh L.T.F. dengan Arie sebagai penulis lirik. Dalam album ini banyak bertemakan kematian, keputusasaan dan kritik sosial yang bernuansa gelap, serta menyelipkan tema politik yang sedang hangat waktu itu, yakni dalam lagu “Reformasi (Gagal) Total…131198”. Dalam lagu yang berjudul “asa”, dikemas dengan hal yang berbeda. Bertemakan yang cukup gelap dengan music style “doom” dengan tempo lambat serta hiasan keyboard dari awal sampai akhirnya serta ditutup dengan coda piano. Sedangkan “triple sicks” dan “muak” adalah lagu yang berdurasi sangat pendek, hanya 15 detik dan 25 detik saja. Dalam lagu “Ambang Kepunahan” dimuat pula guest vokalis, Nino Trauma. Bobby yang tidak lain adalah bassist, hengkang dari PURGATORY padahal mereka baru menyelesaikan 2 buah lagu dan masih ada 13 lagu lagi yang harus diselesaikan. Akhirnya dilanjutkan oleh BONE (yang menggantikan posisi ENTI) dan itu berlangsung sampai tour album. Jadi, pada waktu itu mereka mengganggap Bobby sebagai aset yang sangat berharga dan mereka tidak mau kehilangan kekuatan itu, jadi kami tipu penonton dengan Bobby bertopeng (padahal itu adalah Bone) yang aksi panggungnya dimirip-miripkan dengan Bobby. Topeng yang BONE gunakan berlangsung sampai tahun 1999 yang kemudian digantikan oleh ENTI (dengan bertopeng juga). Ide topeng & body painting berkembang kemudian dijadikan sebagai ide segar. Topeng dan body painting ini memiliki makna penampakan diri yang tidak baik (negative) dalam diri seseorang. Dan ide ini tidak luput dijadikan pula sebagai sebuah strategi untuk menyita perhatian penonton, yang dulu banyak orang menyangka PURGATORY bubar. Dari sanalah mereka akhirnya memutuskan untuk selalu bertopeng dan body painting digunakan dalam setiap penampilan PURGATORY. Dalam kurun waktu antara tahun 1999-2001, tepatnya mulai pertengahan 1999 PURGATORY sempat mengalamu kevakuman. Pada pertengahan tahun 2001, PURGATORY (L.T.F., AL, DIE, SANDMAN & MAD-MOR) sepakat mau menggarap album baru dengan dana yang sangat minim. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat demo album dulu, merecord sendiri menggunakan Komputer pribadi L.T.F. Mereka berhasil membuat 2 lagu baru, Dragdown & Pathetic ditambah meremix 1 lagu lama, Inferno (dalam album Ambang Kepunahan). Pada September 2002, mereka memberanikan diri untuk membuat videoclip dari lagu Pathetic yang didirekturi oleh Khrisna Anggara dan Bounty Umbara serta disutradari oleh Anggy. Mereka memilih lokasi di daerah Cassablanca yang dimodeli oleh Fajar Badaruzaman. Proses sutingnya seharian penuh. Siang harinya suting film (sesi cerita) dan malamnya suting sesi bandnya. Videoclip ini baru selesai bulan Januari 2003. Yang kemudian dimasukkan kedalam album demo tersebut. Album demo tersebut kemudian dikasihkan pada Ronnie Zhabreak dan ternyata banyak memiliki kekurangan, yang hasilnya kurang bagus dan harus ditake ulang. Semua aktivitas tersebut dilakukan di Home Studio Ronnie. Album demo ini sempat diperbanyak menjadi 400 kali kopi dalam format CD yang dijual 6000 rupiah perbuahnya. Disusul kemudian mereka membuat pula lagu Impious dan Hipocrishit. Setelah album dirilis barulah kami tayangkan di MTV, walaupun videoclip itu sebenarnya sudah banyak yang tahu karena dijadikan demo album untuk mempresentasikan PURGATORY ke semua label di Jakarta pada tahun 2001 seperti; Prosound, EMI, BMG, Musica, Alfa Record, Reswara sampai ke SONY, namun kemudian mereka mumutuskan untuk berindie dengan label ZR Record dan mendistribusikannya melalui Progressive Rock SONY (PRS) dibawah naungan SONY Musica Indonesia. Videoclip yang kedua yang berhasil dibuat PURGATORY diambil dari lagu “Oblivious Insanity”nya. Direkturnya oleh Khrisna Anggara. Bedanya dengan videoclip sebelumnya adalah pembuatannya yang dilakukang dengan dana yang minim. Jumlah suting adalah 4 hari, 3 hari untuk sesi ceritanya (karena lokasinya banyak) dan 1 hari untuk sesi bandnya yang berlokasi di Blewah Studio. Karena dana yang minim tersebut, beberapa efek dilakukan dengan berbagai kreasi. Antara lain efek gunsmoke (alat untuk efek asap) yang biasanya digunakan dalam pembuatan videoclip, aksi panggung dan efek asap ketika di film-film menggunakan kemenyan. Bahkan mereka mengakui, ketika selesai sesi suting mata beberapa personil mengalami kesakitan, merah-merah dan berair serta ruangan yang berbau asap kemenyan berhari-hari. Mereka bertemu dengan Ronnie Zhabreak (ZR Record) ketika sedang membuat demo album. Awalnya Ronnie hanya berniat menjadi Sound Engeneer, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya dialah yang kemudian setuju untuk memprodesuri PURGATORY dan dari sanalah lahirnya ZR Record yang kemudian menjadi label PURGATORY yang bersamaan dengan dirilisnya sebuah album penuh kedua “7:171” yang didistributori oleh Sony Music Indonesia. Dalam cover album ini, PURGATORY mempercayakannya pada THOVA “ENDONESTUFF” dengan konsep dari PURGATORY dan THOVA sendiri. Dalam pembuatan lagu “Paranoia”, PURGATORY berkolaborasi dengan Eet “Edane” Syachrani dan Bonita. Mereka diperkenalkan oleh Eet “Edane” Syachrani oleh Ronnie ZR yang tidak lain adalah Sound Enggineer dalam album 7:172 yang kebetulan juga Sound Enggineernya Edane. Sedangkan Arie Tulanx adalah mantan vokalis PURGATORY dalam album “Ambang Kepunahan” yang kemudian membantu mengisi sedikit dalam lagu “Sanctimonious” dengan suara growlnya. Tahun 2004, band ini juga menyertakan lagu Dragdown (pada album “7:172”) dalam album kompilasi “Metaloblast” yang diproduksi oleh Morbid Noise Record/Reswara Record. Ditahun berikutnya, tahun 2005 mereka juga menyertakan lagu berjudul “Inside You” khusus dibuat untuk OST Gerbang 13 dan dalam tahun dan lagu yang sama menyertakannya dalam album kompilasi “Revolution of Sound” yang diproduksi oleh ZR Production dengan distributor oleh Sony Musica Indonesia. Masih dalam tahun 2005, lagu “M.O.G.S.A.W.” terpilih mengisi album kompilasi “Planet Rock” yang diproduksi oleh Sony Musica Indonesia. Pada tanggal 26 Juni, 3 Juli dan 16 Juli 2005 PURGATORY sempat mengisi acara di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Pada waktu itu formasi band ini adalah SANDMAN sebagai vokal scream & turn tables, MAD-MOR sebagai vokal growl-scream, L.T.F. sebagai gitaris 1, DIE sebagai gitaris 2, BONE sebagai bassist, AL sebagai drummer & loops, dan D’JACKAL sebagai DJ, turn tables, samples & keys. Format terakhir dari band ini adalah SANDMAN sebagai vokal scream, MAD-MOR sebagai vokal growl-scream, L.T.F. sebagai gitaris 1, BAD-ART sebagai gitaris 2, BONE sebagai bassist, D’JACKAL sebagai scratches & keys dan AL sebagai drummer & samples. Dengan formasi ini pula, lagu yang berjudul “Downfall : The Battle of Uhud” diikutsertakan dalam album kompilasi kerjasama Alfa Record bersama band-band metal Internasional, seperti : Napalm Death, Lacuna Coil, God Forbid, Shadows Fall, Step Forward, Load dan lain-lain. Lagu tersebut merupakan salah satu lagu yang diambil dari album “Beauty Lies Beneath” Album “Beauty Lies Beneath” diproduksi dan didistribusikan secara independent yang dirilis pada tahun 2006 dengan menggunakan label bernama Grim Record dan Dragdown Record. Album ini diproduksi sebanyak 1000 kali kopi dalam bentuk CD dan hanya beredar di JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) serta Bandung. Seiring perkembangan waktu, mereka mulai menyadari semakin meruncingnya pembentukan karakter pada band ini, semakin mengarahkan para personilnya untuk “saling menjebakkan diri” kedalam sebuah konsep yang sama. Konsep tersebut adalah Islam. Meskipun latar belakang tema Islam yang dibawa band ini ada sejak dari menamaan judul lagu “Sakaratul Maut” pada album kompilasi “Metalik Klinik I”. Yang kemudian dilanjutkan dalam penamaan album “7:172” yang diambil dari sebuah Surah dalam Al-Qur’an, Al-A’raf ayat 172, lagu M.O.G.S.A.W, serta berbagai lagu yang terdapat dalam album “Beauty Lies Beneath”. Para pendengar lagu dan syair PURGATORY dikalangan Underground (metal) adalah mereka yang mengenal PURGATORY dari suguhan komposisi lagu dan tampilan visual yang dikemas sedemikian rupa atau dari penyampaian yang terungkap pada sya’ir-sya’ir lagu atau salah satu dari keduanya atau bahkan keduanya, mereka tersebut kerap dinamakan sebagai MOGERZ (dulu MOGERS) hal ini dibuktikan dengan dibuatnya sebuah grup dalam facebook yang berjudul PURGATORY’S OFFICIAL GROUP OF MOGERZ. PURGATORY juga membatasi tampil di tengah komunitas Underground karena dampak dari tidak spesifiknya genre kemasan musik/tampilan, terlebih lagi dengan adanya batasan-batasan konsep beragama. Dengan batasan-batasan prinsipnya ini, PURGATORY tidak mungkin tampil ditempat-tempat tertentu. Namun hal tersebut sekarang dapat ditampik, dengan banyaknya penampilan PURGATORY dari berbagai acara. Hal ini dikarenakan ada persepsi dan cara pandang yang sama antara PURGATORY dengan beberapa band metal lainnya, seperti Tengkorak, Kodusa, Aftermath, End of Journey, dan lain-lain dengan membuah sebuah komunitas baru, bernama “METAL SATU JARI”.
[sunting]


Kontroversi nama band

Nama Purgatory diambil dari salah satu film horor yang berjudul A Nightmare on Elm Street dengan ikon horrornya yaitu Freddy Krueger.

Purgatory sendiri di kamus berarti "tempat penyucian dosa". Yang bagi pengertian Islam berarti, neraka "WAIL", yaitu neraka tempat orang2 berdosa (sebelum mereka boleh masuk surga) tapi masih ada iman kepada ALLAH SWT dihatinya. Ini dipelajari dari surah Al-Ma'uun, ayat "Fa wailul lil musholliin...."

Pada September tahun 2002 band ini sudah mulai aktif lagi membuat lagu dan pada saat itu baru ada 3 lagu. Purgatory sempat juga membuat video klip dengan dana kolektif. Dengan formasi baru Al, L.T.F., Amor, Die, Nti, Buday. Band ini pun sempat bikin single dari 3 lagu itu dan single itu dikasihkan ke Rony dan ternyata lagu tersebut banyak sekali kekurangan, yang hasilnya kurang bagus dan harus take ulang lagi, sembari membuat materi lagu baru. Kesemua aktivitas itu dilakukan di Home Studio Ronny.

Ditahun 2003 kemudian aliran musik yang dibawakan adalah metal tapi metal yang dalam arti pendewasaan seperti yang kalian dengar di album terbaru mereka 7:172, berbeda dengan yang sebelumnya. Album Purgatory sekarang dibawah label ZR Production dan titip edar di Sony Music Indonesia.

Anggota
[sunting]
Anggota terakhir
L.T.F - Gitar
Al - Drum
Madmor - Vokal
Bone - Bass
Sandman - Vokal
D'Jackal - DJ/ Sampling/ Programming
BadArt - Gitar
[sunting]
Mantan anggota
Arief - Gitar (1992)
Hendri - Bass/Vokal (1992 - 1994)
Erick - Gitar (1993)
Heila - Gitar (1994)
Bobby - Gitar (1994 - masuk kembali 1999)
Arie - Vokal (1994 - 2000)
Ilan - Bass (1998)
Ntie - Bass (2001 - 2005)
[sunting]
Diskografi
[sunting]
Album
1994 – Abyss Call, terdapat 6 lagu – demo album – independen oleh PURGATORY
1998 – Metalik Klinik I, terdapat 1 lagu yang diambil dari album Abyss Call, yakni lagu “Sakaratul Maut” – album kompilasi – Rotorcorp Rec.
1999 – Ambang Kepunahan, terdapat 14 lagu – full album pertama – Rotorcorp Rec.
2003 – 7:172, full album kedua yang terdapat 10 lagu dan ketika di remastering version lagi ditambahkan lagu “Hipocrate dan M.O.G.S.A.W (versi akustik)” – Sony Musica Indonesia
2004 – Metaloblast, terdapat 1 lagu yang diambil dari album “7:172”, yakni lagu “Dragdown” – album kompilasi – Morbid Noise Rec./Reswara Rec.
2005 – OST Gerbang 13, lagu khusus yang dibuatkan adalah “Inside You” – Original Sound Track – dE Record
2005 – Revolution of Sounds, terdapat 1 lagu yang diambil dari OST Gerbang 13, yakni lagu “Inside You” – album kompilasi – SONY/BMG Indonesia
2005 – Planet Rock, terdapat 1 lagu yang diambil dari album “7:172”, yakni “M.O.G.S.A.W.” – album kompilasi – SONY/BMG Indonesia
2006 – Beauty Lies Beneath – full album ketiga – independen oleh PURGATORY
2006 – The Art of Metal, terdapat 1 lagu yang diambil dari album “Beauty Lies Beneath”, yakni “Downfall : The Battle of Uhud” – album kompilasi – Alfa Rec.

Lagu-lagu
[sunting]
Album "Ambang Kepunahan"
Ketika Jantung Tak Berdegup
Ambang Kepunahan
Rebel
Asa
Glorify Master Throne
Triple Sicks
Kematianku yang Agung (Bab 2)
Center of Terror
Degradasi Dunia
Kegelapan
Martir Perang
Inferno
Muak
Reformasi (gagal) Total...131198
[sunting]
Album "7:172"
Paranoia
Hipocrishit
M.O.G.S.A.W.
Sanctimonious
Dragdown
Pathetic
Oblivious Insanity
Impious
Ground Zero
Pathetic (accoustic) - [bonus track]
M.O.G.S.A.W. (accoustic version) - [bonus track]
[sunting]
Album "Beauty Lies Beneath"
Angerball
Lord of War (Ahli Naar)
Hellacious Infidel
Downfall : The Battle of Uhud
Jonah
55:13
Error
Fraud
...and All Fate is to Die
A Repentance
Flatlined
Inside You - [bonus track]
Hypocrite (accoustic version) - [bonus track]
[sunting]
Video klip
Pathetic
Oblivious Insanity
Inside You
Downfall
[sunting]
Trivia
Pertama kali dibentuk PURGATORY bergenre “death metal”, kemudian berubah menjadi “nu metal”
Topeng dan body painting dikerjakan sendiri sesuai dengan kreasi masing-masing dengan dibantu oleh tim ENDONE dan teman-teman lainnya.
Semua lirik ditulis oleh SANDMAN dan di aransemen ulang oleh PURGATORY. Inspirasinya dari kehidupan sehari-hari, pengalaman pribadi, sosial, makhluk di sekitar, semua yang dilihat, dengar, rasa dan terutama Pencipta Alam Semesta.
Dalam lagu “55:13”, inspirasinya dikutip dari Al-Qur’an dalam Surah Ar-Rahman ayat 13, yang artinya “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Then which favours of God will you deny?)
Dalam lagu “Downfall : The Battle of Uhud”, inspirasi didapat dari cerita dalam Perang Uhud yang terjadi pada zaman kekhalifahan Rasulullah SAW.
Lagu “Inside You” yang menjadi OST Gerbang 13 pada tahun 2005, di tambahkan sebagai bonus track dalam remastering version album 7:172 serta menambahkan pula lagu “Hipocrite” yang diaransemen ulang dan merupakan versi akustiknya lagu “Hipocrishit” dalam album 7:172 versi terdahulu.
MOGERZ (dulu MOGERS) merupakan sebutan bagi pendengar dan penikmat lagu PURGATORY, diharapkan pula merupakan “pecinta” Rasulullah SAW.
M.O.G.S.A.W. merupakan singkatan dari Messenger of God Sallallahu ‘Alayhi Wassalam, yang maknanya adalah Penyampai Wahyu Allah dan lebih kita kenal dengan Muhammad, Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam.
L.T.F. pernah menjadi peran pembantu dalam sebuah sinetron dan berperan menjadi anak metal.
L.T.F. dan Al pernah menjadi model videoclip Gigi dalam lagu Oo…oo…oo…, mereka berperan sebagai musisi yang sedang diaudisi oleh Gigi.

Metalik Klinik


Metalik Klinik adalah album serial "Kompilasi Band Underground Indonesia" yang diproduseri oleh RotorCorp dan Musica Studios. Namun pada album Metalik Klinik 7 diproduseri oleh Musica Studios, Hemaswara dan RotorCorp, kemudian di Metalik Klinik 8 dan 9 hanya dipegang oleh Hemaswara dan RotorCorp.[1]

Album Metalik Klinik pertama kali muncul pada tahun 1997 dan berakhir pada Metalik Klinik IX tahun 2007. nama band Rotor diversifikasi menjadi label RotorCorp dengan pemiliknya yaitu Irvan Sembiring dan Krisna J. Sadrach (Gold Digger). Album serie ini sebenarnya masih berkutat dalam jalur indie label, namun Metalik Klinik bisa menjangkau daerah edar yang lebih luas. Sebab album kompilasi ini diedarkan lewat distributor besar.

Para musisi yang ditampilkan tidak hanya dari genre musik death metal dan black metal saja, tetapi merambah ke genre yang lebih ringan alirannya, sebut saja seperti thrash metal, hardcore punk, metalcore dan lainnya.

Album Metalik Klinik
[sunting]
Metalik Klinik I (1997)

Produser Musica Studios dan RotorCorp
Bluekhutuq - Ngerap
Betrayer - Bendera Kuning
Tengkorak - Konflik
Death Vomit - Tengkorak
Purgatory - Sakratul Maut
Banana Split - Supermen
Sic Mynded - Generasi Seks
Hell Gods - Kabut Keabadian
Trauma - Ciptaan Keabadian
Mortus - Sesat
Jasad - Belenggu
Eternal Madness - Mati Rasa
De Produser - Cinta
[sunting]
Metalik Klinik II (2000)

Produser Musica Studios dan RotorCorp
Plincore - Sangkala
Deadly Ground - Busuk
Banana Split - Ratata Room
Derek - Konyol
Restu Ibu - Pandito
Kain Kafan - Kehancuran
Balon - Yo Opo
Tengkorak - Rusuh
Wafat - Dimensi Ke 4
Sic Mynded - Nafas
Petasan - Diskriminasi
Ritual Orchestra - Serpihan Sang Timur
De Produser - Rutinitas
[sunting]
Metalik Klinik III (2001)

Produser Musica Studios dan RotorCorp
Generators - Obor Keedanan
Noise Damage - Pesan 107
Popcorn - Rusak Tubuh
Wafat - Bereang
Eternal Madness - Dusta Sejarah
Corporation Of Bleeding - Bersimbah Darah
Santet - Roh Roworhontek
Kremasi - Kuasa Tahta
Adaptor - Pembalasan
Slow Death - Represi
Alpha Keith - Agresi Sambu
Green Buto - Kramat
Impious - Hancurkan Kehidupannya
Suffering - Ruang Bedah
Radical Corps - Amarah
[sunting]
Metalik Klinik IV (2002)

Produser Musica Studios dan RotorCorp
Jumbo Jet - Ambisi
Roh Halus - Kebiadaban Moral
North Batavia - Hilang
Godless - Kafilah Alam Baka
Grigger - Provokasi
Siksa Kubur - Potongan Organ Tubuh
Panic Disorder - Serpihan Tubuh Membusuk
Generators - Biarin
Godzilla - Disintegrasi Moral
Soul Sick - Dalam Kesunyian
Aftertaste - Konfrontasi
Altar Scream - Total Rusuh
Authority - Petaka Manusia
[sunting]
Metalik Klinik V (2003)

Produser Musica Studios dan RotorCorp
Trauma - Penjara Dendam
Thrashline - Raja Gila
Gibraltar - Selamat Datang Di Surga
Dragon BallZ - Tahan Emosi
Total Tragedy - Hampa Ku Menanti
Dry - Total Kiamat
Hyper Season - Jangan Menyerah
Zhalim - Fenomena Gerbang Kematian
Burning Grave - Orang-orang Rakus
Dhemit - Menembus Gerbang Kegelapan
Alpha Keith - Robohkan Aku
[sunting]
Metalik Klinik VI (2004)

Produser Musica Studios dan RotorCorp
Dreamer - Karbala
Bromo - Bunuh Diri
Tympanic Member - Rusuk Terakhir Waktu
Trasher - Kuasa Prima
Revolver - Introspeksi
Tragisi - Sangkakala
Umbra Mortis - 1 Purnama
Abadil - Kontrak Mati
Black Protector - Pengantar Kematian
Over Death - Oposisi Busuk
Sajen - Sampai Berdosa
Human Target - Wajah Suram
Stupid Nation - Bak Jagoan
[sunting]
Metalik Klinik VII (2005)

Produser Musica Studios, Hemaswara dan RotorCorp
Sinusitis - Perang Air Mata Darah
Brutal - Intimidasi
Moksa - Takkan Hilang Dan Tenggelam
Kremator - Korban Disersi
Brain Popping - Yin Yang
Pulvenzer - Insting
Kumal - Disintegrasi Moral
Rasputin - Popstar
Mesmeric - Mahkota Purnama
Visum - Belenggu Jiwa
Balthazor - Lautan Duka
[sunting]
Metalik Klinik VIII (2006)

Produser Hemaswara dan RotorCorp
Sarcastic - Bersatu
Gefahr - Nyaris mati
Umbra Mortis - Nyctophobia
Crucifix - Bekukan Waktu
Truth Of The Fact - Sampah
Troops Of Brutality - Sistem Mematikan
Histeria - Di Batas senja Kehidupan
Against - Pembunuh Gila
Senoritis - Rencana Perdamaian
Scotfree - Layak Mati
Impious - Hidup Berakhir Bencana
[sunting]
Metalik Klinik IX (2007)

Produser Hemaswara dan RotorCorp
Syndrome - Nyali
Pain Killer - Ilusi
Jihad - Propaganda Mata Satu
Severe Carnage - Simbol Bencana
Pernicious Hate - Intimidasi
Suku Qlawu - Tak Ada Yang Abadi
Slime Ball - Kau Bangga Dengan Dosa
Valiant - Tetap Berdiri
Hypnotizer - Terjang
Moses Bandwidth - Kuucapkan Selamat Tinggal
Fear Inside - Mencengkram Dendam
Sucker Head - Hak Asasi Versi Perkusi

Death Metal


Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".

Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.

Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, , Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Condemned, dan masih banyak lagi.

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, dan Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta dan Cranial Incisored Yogjakarta dan Semarang Grind Buto. Abysal. R.O.H, Blast Torment, Sharyn in the dying forest dari Padang dan Total Rusak dari Bukittinggi.

Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, GUBUG RIOT, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Dynasty of Waru, Bad Habit, Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath dan sebagainya.

Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian kelompok-kelompok Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok/komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menunjukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Magelang Death Metal Militia, Sukoharjo Death Metal, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.

Beberapa subgenre death metal:
Technical death metal - Death Metal yang dikembangkan dengan nada-nada diatonis, merupakan perkembangan dari musik Death Metal ke yang lebih kompleks.
Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur Death Metal, misalnya death growl dan blastbeat
Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal
Brutal death metal - Brutal Death Metal merupakan perkembangan dari Death Metal itu sendiri. Brutal Death Metal merupakan salah satu perkembangan yang berhasil menghasilkan perkembangan lagi di genre Death Metal. Brutal Death Metal menghasilkan Slamming-Gore Brutal Death Metal, Slamming-Groove Technical Brutal Death Metal, Slamming Goregrind, dan lainnya.
Deathcore - gabungan antara metalcore/groove metal dengan death metal, merupakan genre Death Metal yang lebih menjurus kepada musik Post Hardcore.
Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
Blackened death metal - Blackened Death Metal merupakan usul-usul yang dilakukan oleh band-band Death Metal yang ingin menggabungkan kembali unsur Black Metal pada Death Metal seperti yang terjadi pada Era Pertama Death Metal, di mana Death Metal masih tercium bau-bau Black Metal.

Ajang Regenerasi dan Reuni Band Metal



Jakarta Death Fest (Hearing Damage)
Ajang Regenerasi dan Reuni Band Metal

KAYAK yang udah diperkirakan sebelumnya, Jakarta Death Fest pada Minggu (8/8) lalu bener-bener disesaki massa yang mayoritas mengenakan pakaian serba hitam. Even yang bisa dikatakan sebagai penutup menjelang datangnya bulan Ramadhan tahun ini, dimanfaatin oleh para metalheads untuk bergila-gilaan sebelum menyambut puasa. Antusias penonton memadati venue bisa diukur dengan terjualnya hampir dua ribu tiket yang telah disediain ama penyelenggara.

Meski bisa dibilang sukses untuk ngundang penonton datang ke venue, namun penyelenggara masih rada kecewa karena acara mesti molor dari jadwal yang udah diagendain. “Molornya sih emang bukan dari kita, tapi karena gedung di samping stage lagi ada ujian tari dari sanggar, jadi kita ngalah aja deh, meskipun udah lebih dari dua jam ngaretnya,” jelas Bento salah satu panitia JDF mengenai molornya even ini.

Biarpun molor dari jadwal semula namun hal ini tidak ngurangin animo para penonton untuk menunggu segera dimulainya acara ini. Dan tepat jam setengah satu siang acara dimulai dan dibuka oleh penampilan dari Suratan Takdir. Berturut-turut band pengisi saling silih berganti memanaskan stage dan memacu adrenalin penonton untuk headbanger dan moshing. Dan tampil sebagai penutup Jakarta Death Fest “Hearing Damage” adalah performance dari Dead Vertical.

Sedang band-band pendukung acara ini sendiri adalah Sadistis, Corporation of Bleeding, Abhorred Despiser, Delirium Tremens, Bleeding Flesh, Abolish Conception, Brain Ass, Hell Beyond, Bleeding Corpse, Killharmonic, Dead Vertical yang juga didukung oleh Orestes, Catastrophe dan Catharsis.

Oh ya guys, even yang pada tahun ini dikasih tagline “Hearing Damage”, pada intinya nggak hanya cuma sekedar nampilin performance dari band-band pengisi acara itu aja, tapi even ini juga digunakan sebagai wadah berkumpulnya seluruh pecinta metal di Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Emang dari awal kita udah arahin kalo JDF ini merupakan ajang silaturahmi, reuni dan bersatunya seluruh metalheads tanpa harus memandang perbedaan karena pada dasarnya semua itu sama,” tegas Mono salah satu kreator even JDF yang juga drumer dari Prosatanica.

Selain itu, pihak penyelenggara Jakarta Death Fest ini berharap melalui even ini bisa terjadi regenerasi yang berkualitas dan memotivasi band-band baru baik itu Death Metal atau Metal pada umumnya untuk terus berkembang dan berkarya sebaik-baiknya tanpa harus terkontaminasi sama sekat-sekat yang bikin Metal makin kerdil.

Oleh karena faktor-faktor tersebut, maka acara ini ditunggu-tunggu oleh band-band Death Metal pendatang baru di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan juga nggak dikit band-band luar Jakarta yang mengincar untuk bisa tampil di even ini. “Banyak banget band-band dari luar Jabodetabek yang mengirimkan demo lagunya ke panitia dengan harapan mereka bisa tampil di JDF ini,” ujar Kiting ketika ditemui GerilyaMagazine di Blasting Corner.

Walau pagelaran Jakarta Death Fest “Hearing Damage” ini tanpa disertai sponsor namun semuanya dilaksanakan secara semi profesional, baik dari tata panggung hingga promo evennya. Dan pihak penyelenggara sendiri nggak menutup kehadiran sponsor untuk pelaksanaan Jakarta Death Fest berikutnya, jika emang ada sponsor yang berminat untuk turut nyuksesin salah satu Metal Fest yang banyak diminati penonton di Jakarta ini. (black)

Bagi kalian yang pengen join dan band kalian tampil di Jakarta Death Fest berikutnya, kalian bisa kirimkan profil dan demo lagu kalian dalam format cd, di alamat berikut ini:

GerilyaMagazine
Jalan Kalianyar 10 gang 3 no 19,
Jakarta Barat 11310
Indonesia

Bento Banditto
Jalan Terate 6 no 20, RT O3 RW O4
Kel. Jembatan Lima, Kec. Tambora
Jakarta Barat 11250

copyright :
http://gerilyamagazine.com/