Malevolent Creation merupakan salah satu pionir utama death metal yang berasal dari daerah Buffalo, New York. Namun di tahun 1988 band ini pindah ke daerah Florida dan mulai menjadi satu band utama di scene death metal lokal. Debut album mereka dirilis oleh Roadrunner Records dengan titel The Ten Commandments yang diyakini sebagai salah satu rilisan utama berkembangnya musik death metal.
Awalnya band ini dibentuk oleh mantan gitaris RESTHAVEN Phil Fasciana dan vokalis Brett Hoffmann di tahun 1987 yang berikutnya mengajak John Rubin sebagi gitaris kedua dan Mark Van Erp sebagai bassis serta Mark Simpson sebagai drummer. Mereka memulainya dengan merilis satu demo di tahun 1989 yang berisi tiga lagu, Injected Sufferage, Epileptic Seizure dan Violent Offspring. Demo ini sangat terbatas dan hanya direkam di 100 kaset. Di tahun 1990 mereka kembali merilis satu demo yang membawa mereka melakukan kontrak dengan label Roadracer Records
Rilisan awal yang beredar di tahun 1990, 'The Ten Commandments' menjadi awal tonggak utama mereka meraih popularitas meski harus dibayar mahal dengan keluarnya John Rubin dan Mark Van Erp yang kemudian digantikan oleh Jeff Juszkiewicz dan Jason Blachowicz.
Belum lama bergabung, di tahun 1991 giliran gitaris Jeff Juszkiewicz yang dikeluarkan dari band ini, padahal ketika itu mereka tengah melakukan tur di wilayah Amerika dan sebagai pengganti sementara, gitaris Monstrosity, John Rubin yang juga mantan personil band ini pun direkrut.
Di tahun 1992, album kedua dirilis dengan titel 'Retribution' yang kembali direkam di Studio Morrisound dengan bantuan Scott Burns sebagai enjiner. Selain itu band ini juga mendapat bantuan dari gitaris dan drummer Solstice, Rob Barret dan Alex Marquez untuk menyelesaikan proses rekaman.
Setahun kemudian album ketiga dirilis dengan titel 'Stillborn' yang kali ini mantan gitaris mereka, Jon Rubin memiliki kontribusi besar. Di sela-sela tur mendukung penjualan album baru, Malevolent Creation juga melakukan split album dengan tiga band lainnya yakni Cancer, Exhorder dan Suffocation yang diedarkan oleh Restless Records. Di tahun 1994, Phil Fasciana dan Rob Barret membentuk satu band projekan dengan nama Hateplow. Mereka juga mengajak Larry Hawke sebagai drummer.
Di tahun 1985 band ini keluar dari Roadrunner Records dan setahun kemudian album baru dirilis via Pavement dengan titel Eternal yang uniknya sang vokalis Brett Hoffman justru tidak terlibat dalam proses rekaman. Hoffman tengah disibukkan dengan projekannya menjadi vokalis untuk band death metal Swiss, Silent Death dan sebagai pengganti vokal ada bassis Jason Blachowicz. Sedangkan sebagai drummer ketika itu ditanggungjawabi oleh mantan drummer Disgorged dan Suffocation, Dave Culross.
Di tahun 1997 mereka merilis satu album "The Best Of" yang dikompilasikan dari rilisan-rilisan lama termasuk pengkoveran lagu 'Raining Blood' yang sejatinya milik band thrash metal, Slayer. Album ini dinamai dengan Joe Black dan dirilis oleh Pavement Records.
Masih di tahun 1997, komposisi personil kembali berubah menyusul bergabungnya drummer Derek Roddy menggantikan "Crazy" Larry Hawke yang meninggal secara tragis dalam peristiwa kebakaran di rumahnya sendiri. Derek Roddy sendiri belakangan juga dikenal sebagai salah satu drummer Nile. Dan di tahun ini juga mereka merilis album penuh kelima yang kali ini dinamai dengan 'In Cold Blood' yang juga dirilis oleh Pavement.
Setahun kemudian, album keenam dirilis dengan titel 'The Fine Art of Murder' ditandai dengan kembalinya sang vokalis asli, Brett Hoffman. Di album ini punggawa Malevolent Creation ada vokalis Brett Hoffman, gitaris Phil Fasciana dan Rob Barret, bassis Gordon Simms dan drummer Dave Culross. Sementara itu personil-personil lama mereka, gitaris John Paul Soars dan drummer Derrek Roddy berkonspirasi membentuk band baru dengan nama Divine Empire. Yang paling sibuk mungkin adalah John Soars yang juga bertanggung jawab menjaga eksitensi Solstice, Burner dan Wynjara pada saat itu.
Di tahun 2000 drummer Dave Culross terlibat projek menjadi drummer untuk band death metal Incantion untuk merilis album 'Infernal Storm'. Dan disaat yang sama pula bersama Phil Fasciana dan Rob Barrett, band projekan mereka, Hateplow pun merilis album yang kemudian dinamai dengan 'The Only Law Is Survival' yang hebatnya di saat yang bersamaan pula di tahun tersebut Malevolent Creation juga merilis album baru bertitel 'Envenomed' beberapa bulan setelah rilisan album 'The Best Of' kedua mereka beredar.
Untuk menunjukkan kesan bahwa tidak ada persaingan terselubung antara Malevolent Creation dan band projekan Hateplow, di bulan Februari 2001 kedua band ini melakukan tur bersama ke wilayah Eropa yang justru sekembalinya dari tur membuat sang vokalis Brett Hoffman terpaksa dipolisikan akibat satu kasus kekerasan yang dilakukannya ketika itu. Padahal Malevolent Creation dijadwalkan untuk merilis album baru dan akhirnya 'The Will To Kill' beredar di tahun 2002 dengan bantuan vokalis Hateplow, Kyle Symons. Kondisi yang juga tidak berbeda dengan apa yang dialami oleh bassis mereka, Jason Blachowicz yang juga dipenjarakan akibat kasus pemukulan pada vokalis wanita Wykked Wytch. Posisi kosong Jason diisi oleh Gordon Simms.
Demi menjaga eksitensi dan mendukung penjualan album baru, Malevolent Creation terlibat tur besar 'No Mercy' melintasi Eropa medio Maret dan April 2002 yang juga diisi oleh Vader, Catastrophic, Destroyer 666, Hypocrisy, Disbelief, Immortal dan Obscenity. Khusus untuk konser mereka di Polandia, band ini berbagi panggung utama dengan Vomitory dan Septic Flesh.
Selain itu, untuk mendukung penjualan album 'The Will To Kill', band ini melakukan tur di wilayah Amerika bersama Cannibal Corpse dan di awal tahun 2003 melakukan tur bersama Bloodlet, Reflux, Dead To Fall, Between The Buried And Me dan juga Deeds Of Flesh.
Pada April 2003, band ini kembali diundang ke Eropa namun mereka datang tanpa membawa drummer Dave Culross melainkan dengan drummer Nile, Tony Laureano untuk tampil di "No Mercy" yang waktu itu juga menampilkan Testament, Marduk, Die Apokalyptischen Reiter, Death Angel, Pro-Pain, Darkane, Nuclear Assault dan Callenish Circle. Dan disaat yang bersamaan pula, Brett Hoffman dan Dave Culross dikonfirmasi berpartisipasi pada album tribute untuk band lawas Death yang diprakarsai James Murphy.
Pertengahan tahun 2004 album baru dirilis dengan titel 'Warkult' yang diedarkan oleh Nuclear Blast yang juga ditandai dengan kembalinya drummer Dave Culross. Album ini direkam di Studio Liquid Ghost di daerah Boca Raton, Florida yang juga berisi satu pengkoveran lagu 'Jack The Ripper' yang sejatinya milik band Australia, Hobb's Angel Of Death.
Di tahun 2004 pula sejumlah tur dan event utama di Eropa menghadirkan Malevolent Creation sebagai band utama, diantaranya tampil untuk Rock Hard, With Full Force dan Up From The Ground di Jerman, Skeleton Bash di Austria, Fury Fest di Prancis, Graspop Metal Meeting di Belgia dan Rock the Nations di Istanbul Turki.
Oktober 2004 gitaris Phil Fascina dan mantan drummer band ini, Gus Rios bergabung sebagai anggaota tambahan untuk band power metal, Apocalypse Rising yang juga diisi oleh Alex Marquez dan Dennis Munoz. Semenetara itu di awal tahun 2005, vokalis Brett Hoffmann keluar dari bui dan membentuk band baru bertipikal deathcore, Down The Drain yang juga masih aktif bersama Hoffmann hingga sekarang. Di pertengahan tahun 2005 Malevolent Creation melakukan sejumlah tur bersama Origin, Divine Empire dan band deathcore Animosity dan pada bulan September mereka tampil di Puerto Rico yang didukung oleh Inflamatory dan Sepulchral sebagai band pembuka lokal. Di tahun ini juga mereka kembali kehilangan personil. Gitaris Rob Barret memilih keluar dari band untuk bergabung bersama Cannibal Corpse dan bassis Gordon Simms keluar dengan alasan yang kurang jelas. Kedua orang ini kemudian digantikan dengan mantan-mantan anggota band ini sendiri, yakni gitaris John Rubin dan bassis Jason Blachowicz.
Awal tahun 2006, band ini kembali ke Eropa dan melakukan beberapa konser bersama Bolt Thrower, Nightrage dan Necrophagist sekaligus bersuka cita dengan kembalinya sang vokalis asli Brett Hoffmann ke band ini. Selain itu mereka juga melakukan sejumlah konser bersama Carpathian Forest, Rotting Christ, Harm, Incantation dan Neuraxis.
Di tahun 2007 Malevolent Creation merilis album paling terbaru mereka dengan titel 'Doomsday X' yang di Amerika beredar mulai Januari. Di album ini gitaris Slipknot Mike Thomson turut memberi kontribusi di lagu Deliver My Enemy. Album baru ini direkam di Studio Mercury Recording di Florida yang dienjinering oleh Gus Rios.
Album baru mereka tersebut diisi oleh vokalis Brett Hoffmann, gitaris Jon Rubin dan Phil Fasciana, bassis Jason Blachowicz dan drummer Dave Culross. Dan album ini juga beredar di Indonesia lewat CSA Records yang merilisnya secara resmi pada pertengahan 2008.
Dan untuk pertama kalinya pula Malevolent Creation tampil di Indonesia di dua kota yakni tanggal 21 Maret 2009 di Surabaya dan 22 Maret 2009 di Jakarta yang dibuka oleh band death metal Bandung, Forgotten.
- Personil
-Anggota Sekarang
Brett Hoffman (1987 - sekarang) – vokalis
Marco Martell – gitaris
Phil Fasciana (1987 - sekarang) – gitaris
Jason Blachowicz – bassis (sempat menjadi vokalis di tahun 1996/1997)
Fabian Aguirre – drummer
-Mantan Anggota
Jim Nickles – gitaris
Kyle Symons – vokalis
Jeff Juszkiewicz – gitaris
Rob Barrett – gitaris
John Paul Soars – gitaris
Jason Hagan – gitaris
Gordon Simms – bassis
Justin DiPinto – drummer
Alex Marquez – drummer
Mark Simpson – drummer
Tony Laureano – drummer
Derek Roddy – drummer
Dave Culross – drummer
David Kincade - drummer
Alm. Larry Hawke - drummer
Musisi lain yang memberi kontribusi
James Murphy (Death, Disincarnate, Obituary) – berkontribusi menjadi gitaris di lagu "Coronation of Our Domain" (Retribution)
Mick Thomson (Slipknot) – berkontribusi menjadi gitaris di lagu "Deliver My
-
Diskografi
The Ten Commandments, (Roadrunner Records, 1991)
Retribution (Roadrunner Records, 1992)
Stillborn (Roadrunner Records, 1993)
Eternal (Pavement Music, 1995)
Joe Black (Pavement Music, 1996)
In Cold Blood (Pavement Music, 1997)
The Fine Art of Murder (Pavement Music, 1998)
Manifestation – Compilation (Pavement Music, 2000)
Envenomed (Arctic Music, 2000)
The Will to Kill (Arctic Music, 2002)
Conquering South America (Arctic Music), 2004)
Warkult (Nuclear Blast, 2004)
Doomsday X (Nuclear Blast, 2007)
Live at the Whiskey (Arctic Music, 2008)Phil Fasciana, bassis Jason Blachowicz dan drummer Dave Culross. Dan album ini juga beredar di Indonesia lewat CSA Records yang merilisnya secara resmi pada pertengahan 2008.
Minggu, 11 September 2011
Sabtu, 30 April 2011
Death metal
Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.
Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Condemned, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, Murder dari Boyolali kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta,Cranial Incisored Yogjakarta , Semarang Grind Buto. Abysal. R.O.H, Blast Torment dari Padang,Total Rusak dari Bukittinggi,Praying For Suicide Tragedy dari Bukittinggi dan Jahanam Corpse dari Batam , Sacrament ,Parkinson , NGAYAU,binasa dari Kalbar
Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, GUBUG RIOT, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Dynasty of Waru, Bad Habit, Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian kelompok-kelompok Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok/komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menunjukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Magelang Death Metal Militia, Sukoharjo Death Metal, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.
Beberapa subgenre death metal:
* Technical death metal - Death Metal yang dikembangkan dengan nada-nada diatonis, merupakan perkembangan dari musik Death Metal ke yang lebih kompleks. Seringkali diasosiasikan sebagai penggabungan antara death metal dengan progressive rock dan jazz fusion.
* Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur Death Metal, misalnya death growl dan blastbeat
* Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal
* Brutal death metal - Brutal Death Metal merupakan perkembangan dari Death Metal itu sendiri. Brutal Death Metal merupakan salah satu perkembangan yang berhasil menghasilkan perkembangan lagi di genre Death Metal. Brutal Death Metal menghasilkan Slamming-Gore Brutal Death Metal, Slamming-Groove Technical Brutal Death Metal, Slamming Goregrind, dan lainnya.
* Deathcore - gabungan antara metalcore/groove metal dengan death metal, merupakan genre Death Metal yang lebih menjurus kepada musik Post Hardcore.
* Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
* Blackened death metal - Blackened Death Metal merupakan usul-usul yang dilakukan oleh band-band Death Metal yang ingin menggabungkan kembali unsur Black Metal pada Death Metal seperti yang terjadi pada Era Pertama Death Metal, di mana Death Metal masih tercium bau-bau Black Metal.
Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.
Kemudian era 2000'an, Death Metal berkembang sangat pesat. Banyak band-band jebolan aliran death metal menjadi pembaharu dalam musik metal. Band-band tersebut antara lain Inhuman Dissiliency, Disavowed, Viraemia, Hiroshima Will Burn, Amon Amarth, Inveracity, The Berzeker, Dying Fetus, Condemned, dan masih banyak lagi.
Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangan-nya di tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta. Pergerakkan utama Death Metal Indonesia berasal dari munculnya inisiatif oleh band Grindcore asal Malang, Rotten Corpse, yang menggarap untuk pertama kalinya (yang diketahui) musik Death Metal. Kemunculan dan permainan Rotten Corpse akan Death Metal merupakan pertanda dari lahirnya sebuah individu musik baru, bernama Death Metal. Beberapa band pioneer Death Metal lainnya di daerah lain, seperti Trauma dari Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, Murder dari Boyolali kemudian berkembang dengan band-band yang dianggap sebagai senior karena pengalamannya masing-masing seperti: Disinfected, Ancur, Plasmoptysis, Jasad dari Bandung, Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta,Cranial Incisored Yogjakarta , Semarang Grind Buto. Abysal. R.O.H, Blast Torment dari Padang,Total Rusak dari Bukittinggi,Praying For Suicide Tragedy dari Bukittinggi dan Jahanam Corpse dari Batam , Sacrament ,Parkinson , NGAYAU,binasa dari Kalbar
Perkembangan musik Death Metal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat baik. Diantaranya terusulkannya suatu forum pusat dari pecinta Death Metal Indonesia, yang bernama forum Death Metal Indonesia, yang bernama Indonesian Death Metal atau disingkat IDDM. Kemudian juga muncul Indogrind.net, GUBUG RIOT, staynocase, dan lainnya. Saat ini, band-band baru Death Metal akan menyuarakan 'suara-suara maut' dalam event metal. Band-band Death Metal di Indonesia sekarang antara lain Dynasty of Waru, Bad Habit, Asphyxiate, Bleeding Corpse, Death Vomit, Kill Harmonic, Grind Buto, Infected Voice, Brain Ass, Hatestroke, Sickmath dan sebagainya.
Perkembangan Death Metal Indonesia setelah terciptanya IDDM, merupakan sebagai indikasi dan peresmian kelompok-kelompok Death Metal di seluruh wilayah Indonesia untuk go on public atau menunjukkan diri mereka masing-masing pada publik. Seperti pada saat ini, banyak sekali kelompok/komunitas Death Metal Indonesia di wilayah mereka masing-masing yang sudah menunjukkan diri mereka di Internet. Komunitas-komunitas tersebut masih merupakan bagian dari Indonesian Death Metal/IDDM. IDDM merupakan salah satu web penghubung yang menjadi tempat bertukar pikiran maupun aspirasi hingga media untuk iklan / promosi album maupun merchandise. Komunitas-komunitas tersebut diantaranya adalah Malang Death Metal Force, Bandung Death Metal, Bekasi HORDE! Death Metal, Jogjakarta Corpse Grinder, Magelang Death Metal Militia, Sukoharjo Death Metal, Semarang Death Metal, Bali Death Metal sampai Samarinda Death Metal dan masih banyak lagi komunitas di seluruh Indonesia.
Beberapa subgenre death metal:
* Technical death metal - Death Metal yang dikembangkan dengan nada-nada diatonis, merupakan perkembangan dari musik Death Metal ke yang lebih kompleks. Seringkali diasosiasikan sebagai penggabungan antara death metal dengan progressive rock dan jazz fusion.
* Melodic death metal - heavy metal dicampur dengan beberapa unsur Death Metal, misalnya death growl dan blastbeat
* Progressive death metal - gabungan antara death metal dan progressive metal
* Brutal death metal - Brutal Death Metal merupakan perkembangan dari Death Metal itu sendiri. Brutal Death Metal merupakan salah satu perkembangan yang berhasil menghasilkan perkembangan lagi di genre Death Metal. Brutal Death Metal menghasilkan Slamming-Gore Brutal Death Metal, Slamming-Groove Technical Brutal Death Metal, Slamming Goregrind, dan lainnya.
* Deathcore - gabungan antara metalcore/groove metal dengan death metal, merupakan genre Death Metal yang lebih menjurus kepada musik Post Hardcore.
* Death/Doom - gabungan antara doom metal dan death metal
* Blackened death metal - Blackened Death Metal merupakan usul-usul yang dilakukan oleh band-band Death Metal yang ingin menggabungkan kembali unsur Black Metal pada Death Metal seperti yang terjadi pada Era Pertama Death Metal, di mana Death Metal masih tercium bau-bau Black Metal.
Rabu, 09 Maret 2011
Black Metal, Sebuah Musik Atau Sekte?
Corpse paint, tetesan darah, spike di tangan dan atribut lainnya yang menghias, mungkin akan membuat kita merinding takut apabila melihat tampang dan penampilan para musisi black metal yang menyeramkan dan menakutkan. Terkadang dibenak kita akan bertanya seperti apa black metal itu sendiri, dan apa maksud dari atribut yang mereka kenakan? dan kenapa mereka anti-Kristus?
Istilah black metal sendiri tercetus dari sebuah band asal Newcastle, Inggris, Venom, dan mereka lah yang memproklamirkan sebagai band black metal pertama. Kata black metal sendiri diambil dari judul album Venom di tahun 1982 untuk menegaskan bahwa musik mereka lebih gelap dan suram dari thrash metal.
Bila kita menilik dari segi musik pada era 80an masih belum ada genre black metal, pada masa itu para musisi masih memainkan thrash metal. Dari istilah yang dicetuskan oleh Venom banyak band yang mengikutinya seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate,Hellhamer, Celtic Frost yang juga sama memainkan thrash metal namun dengan lirik yang lebih gelap.
Perkembangan black metal sendiri tumbuh subur di daratan Skandinavia, banyak band muncul di sana. Tak hanya sekedar menjadi sebuah genre musik saja bahkan menjadi semacam kultur oleh penganut musik ini. Mayhem menjadi salah satu penguat musik black metal yang ekstrim radikal dengan memuja setan serta anti-Kristus.
Band ini cukup kontroversial baik dari segi penampilan di panggung serta di kehidupan mereka. Mereka juga terlibat serangkaian pembakaran gereja, penodaan agama ataublasphemy, merusak batu nisan dengan menorehkan tanda swastika dan berbagai macam vandal serta percobaan bunuh diri.
Bahkan vokalis mereka Dead atau nama aslinya Per Yngve Ohlin meskipun mempunyai sifat melankolis namun dia sangat menggemari hal-hal yang berbau kematian, pembusukan dan kegelapan. Dead sendiri dikenal dengan aksi panggungnya yang aneh seperti mengubur pakaiannya beberapa minggu sebelum konser dan menggalinya lagi sebelum naik pentas. Menurutnya dengan cara ini ia bisa dapat merasakan intisari kematian.
Cara mengubur pakaian ini banyak ditiru oleh musisi black metal dan salah satunya yang masih menerapkan cara tersebut adalah band asal Swedia, Watain yang bisa dikatakan sebagai penerus tahta Mayhem sendiri. Satu lagi hal yang menarik dari Watain, mereka baru-baru ini membuat merchandise kaosnya dengan tinta dari darahnya sendiri. Jadi masing-masing personel mengambil darahnya dan kemudian dicampur dengan pasta sablon kemudian disablon dalam kaosnya, sangat mengerikan.
Kembali ke Dead dan Mayhem, vokalis yang bisa dikatakan cukup gila ini, pernah berkali-kali melakukan usaha bunuh diri dengan melukai tangannya dengan pecahan kaca atau pisau berburu. Dan akhirnya Dead meninggal dalam usaha bunuh dirinya dengan menembakkan kepalanya setelah sebelumnya memotong urat nadinya.
Mayhem seakan menjadi salah satu kiblat dari band black metal saat ini, baik dari attitude, musik, dan kelakuannya ditiru. Semua band seakan meneruskan ideologi dari para pendahulunya dan kebanyakan band yang menganut paham seperti itu berasal dari daratan Eropa.
IDEOLOGI DAN ANTI-KRISTUS
Dead sendiri juga tergabung dalam sebuah kelompok musisi black metal, The Black Circle yang sering melakukan kegiatan vandal seperti pembakaran gereja dan lainnya. Salah satu anggota lainnya adalah Varg Vikernes atau dikenal sebagai Count Grishnackh yang mendekam di penjara cukup lama karena kasus pembunuhan personel Mayhem, Euronymius.
Tak hanya kasus pembunuhan saja, personel Burzum ini juga terlibat dalam pembakaran berbagai gereja di Norwegia serta menyebabkan kematian seorang pemadam kebakaran hingga diganjar hukuman 21 tahun. Pada saat ditahan, polisi menemukan 100 kg bahan peledak di rumahnya. Vikernes berkata ia berencana meledakkan katedral Nidaros, gereja paling penting di Norwegia.
Vikernas sendiri dikenal dengan ideologinya yang menganut paham Nazi, namun hal ini disangkal olehnya. Keterlibatannya dengan Nazi terbukti dengan dia mendirikan dua buah kelompok di mana dia menjadi pemimpinnya. Vikernes adalah mantan anggota Cymophane, sebuah kelompok neo-Nazi Hvit Arisk Motstand (White Aryan Resistance), dan juga terlibat dalam Norsk Hedensk Front (Norwegian Heathen Front), sebuah bagian dari kelompok Jerman Heathen Front, sebuah organisasi pagan. Kedua kelompok itu didirikan dan dipimpin olehnya sendiri.
Cukup banyak musisi atau band yang menganut genre musik ini apabila disebutkan. Mungkin salah satu band yang masih aktif hingga saat ini seperti Watain, Marduk,Dimmu Borgir, Cradle of Filth dan lainnya. Band tadi juga menganut ajaran anti-Kristus atau anti-agama. Sering pula mereka menyuarakan baik dalam lirik atau judul lagunya dengan hal-hal yang berbau blasphemy tentang agama Kristen.
Ada banyak alasan dari para band ini melakukan hal tersebut salah satunya adalah mereka masih mempercayai tradisi kuno akan menyembah dewa-dewa seperti yang diajarkan oleh para pendahulu mereka yaitu para bangsa viking. Kehadiran ajaran agama Kristen dirasa oleh mereka cukup mengganggu sehingga banyak orang daratan Skandinavia melupakan ajaran dahulu mereka. Banyak band black metal yang masih menganut dewa-dewa dan mereka menghancurkan gereja untuk mengenyahkan agama Kristen di tanah air mereka.
Alasan lainnya adalah banyak dari mereka yang menyembah serta mengakui bahwa Lucifer sang bapa dari segala dosa adalah Tuhannya. Banyak musisi black metal yang memeluk atau mengambil ajaran dari gereja setan. Salah satunya adalah Marilyn Manson. Rocker kontroversial ini cukup dekat dengan sekte ini dan menjadi salah satu penganutnya. Bahkan dia juga pernah membuat salah satu liriknya yang berjudulAntichrist Superstar yang tak ayal menuai hujatan dari berbagai kalangan.
SIMBOL DAN ATRIBUT
Penggunaan simbol juga sering kita ditemui dalam band-band beraliran black metal mulai pentagram terbalik, simbol salib terbalik, corpse paint, penggunaan spike dan lain-lainnya memiliki simbol tersendiri.
Simbol pentagram terbalik sendiri dikaitkan dengan dunia sihir dan banyak orang yang mempunyai kepercayaan paganisme mengenakan kalung berbentuk pentagram. Agama Kristen pernah menggunakan pentagram dengan umum untuk melambangkan lima luka Yesus, namun umat Kristen saat ini mengaitkan tanda tersebut dengan setan.
Para pemercaya Setan menggunakan pentagram Pythagoras (satu ujung mengarah ke bawah) yang digambarkan menyentuh sebuah lingkaran ganda, dengan kepala baphomet dalam pentagram tersebut. Mereka menggunakannya seperti Pythagoras, namun huruf-huruf Yunani yang digunakan Pythagoras biasanya digantikan huruf-huruf Ibrani yang membentuk nama Leviathan.
Salib terbalik atau Salib Santo Petrus (Bahasa Inggris: Cross of St. Peter atau resminya Petrine Cross) adalah salib Latin yang terbalik. Asal-usul simbol ini datang dari tradisi Katolik yang menyatakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, semenjak dirinya merasa ia tidak pantas untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Kristus (dengan kepala di atas). Salib ini seringkali digambarkan bersama dua kunci yang menandakan kunci-kunci surga.
Simbol ini juga sering dihubu
ngkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) dan sikap-sikap anti-agama karena simbol ini dilihat sebagai tanda lawan Kristiani dengan cara memutar-balikkan simbol utamanya, salib Latin dengan mengganti Yesus yang disalib terbalik dan menjadi sebuah penghujatan. Alhasil, simbol ini menjadi sangat terkenal di dalam kelompok-kelompok pemuja setan dan di antara pemusik-pemusik aliran heavy metal, death metal dan black metal
Corpse paint sendiri sebenarnya hanya untuk menambah efek seram dari sang musisi agar tampil lebih menakutkan dan seram. Sama halnya dengan penggunaan spike di dalam atributnya.
Perlahan-lahan esensi black metal dengan lambang-lambangnya sedikit berubah sehingga tidak sesakral dulu. Perkembangan musik black metal di dunia kian hari berkembang pesat seiring jaman dan hanya beberapa saja yang masih mempertahankan esensi dari black metal lama. (kpl/faj)
Istilah black metal sendiri tercetus dari sebuah band asal Newcastle, Inggris, Venom, dan mereka lah yang memproklamirkan sebagai band black metal pertama. Kata black metal sendiri diambil dari judul album Venom di tahun 1982 untuk menegaskan bahwa musik mereka lebih gelap dan suram dari thrash metal.
Bila kita menilik dari segi musik pada era 80an masih belum ada genre black metal, pada masa itu para musisi masih memainkan thrash metal. Dari istilah yang dicetuskan oleh Venom banyak band yang mengikutinya seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate,Hellhamer, Celtic Frost yang juga sama memainkan thrash metal namun dengan lirik yang lebih gelap.
Perkembangan black metal sendiri tumbuh subur di daratan Skandinavia, banyak band muncul di sana. Tak hanya sekedar menjadi sebuah genre musik saja bahkan menjadi semacam kultur oleh penganut musik ini. Mayhem menjadi salah satu penguat musik black metal yang ekstrim radikal dengan memuja setan serta anti-Kristus.
Band ini cukup kontroversial baik dari segi penampilan di panggung serta di kehidupan mereka. Mereka juga terlibat serangkaian pembakaran gereja, penodaan agama ataublasphemy, merusak batu nisan dengan menorehkan tanda swastika dan berbagai macam vandal serta percobaan bunuh diri.
Bahkan vokalis mereka Dead atau nama aslinya Per Yngve Ohlin meskipun mempunyai sifat melankolis namun dia sangat menggemari hal-hal yang berbau kematian, pembusukan dan kegelapan. Dead sendiri dikenal dengan aksi panggungnya yang aneh seperti mengubur pakaiannya beberapa minggu sebelum konser dan menggalinya lagi sebelum naik pentas. Menurutnya dengan cara ini ia bisa dapat merasakan intisari kematian.
Cara mengubur pakaian ini banyak ditiru oleh musisi black metal dan salah satunya yang masih menerapkan cara tersebut adalah band asal Swedia, Watain yang bisa dikatakan sebagai penerus tahta Mayhem sendiri. Satu lagi hal yang menarik dari Watain, mereka baru-baru ini membuat merchandise kaosnya dengan tinta dari darahnya sendiri. Jadi masing-masing personel mengambil darahnya dan kemudian dicampur dengan pasta sablon kemudian disablon dalam kaosnya, sangat mengerikan.
Kembali ke Dead dan Mayhem, vokalis yang bisa dikatakan cukup gila ini, pernah berkali-kali melakukan usaha bunuh diri dengan melukai tangannya dengan pecahan kaca atau pisau berburu. Dan akhirnya Dead meninggal dalam usaha bunuh dirinya dengan menembakkan kepalanya setelah sebelumnya memotong urat nadinya.
Mayhem seakan menjadi salah satu kiblat dari band black metal saat ini, baik dari attitude, musik, dan kelakuannya ditiru. Semua band seakan meneruskan ideologi dari para pendahulunya dan kebanyakan band yang menganut paham seperti itu berasal dari daratan Eropa.
IDEOLOGI DAN ANTI-KRISTUS
Dead sendiri juga tergabung dalam sebuah kelompok musisi black metal, The Black Circle yang sering melakukan kegiatan vandal seperti pembakaran gereja dan lainnya. Salah satu anggota lainnya adalah Varg Vikernes atau dikenal sebagai Count Grishnackh yang mendekam di penjara cukup lama karena kasus pembunuhan personel Mayhem, Euronymius.
Tak hanya kasus pembunuhan saja, personel Burzum ini juga terlibat dalam pembakaran berbagai gereja di Norwegia serta menyebabkan kematian seorang pemadam kebakaran hingga diganjar hukuman 21 tahun. Pada saat ditahan, polisi menemukan 100 kg bahan peledak di rumahnya. Vikernes berkata ia berencana meledakkan katedral Nidaros, gereja paling penting di Norwegia.
Vikernas sendiri dikenal dengan ideologinya yang menganut paham Nazi, namun hal ini disangkal olehnya. Keterlibatannya dengan Nazi terbukti dengan dia mendirikan dua buah kelompok di mana dia menjadi pemimpinnya. Vikernes adalah mantan anggota Cymophane, sebuah kelompok neo-Nazi Hvit Arisk Motstand (White Aryan Resistance), dan juga terlibat dalam Norsk Hedensk Front (Norwegian Heathen Front), sebuah bagian dari kelompok Jerman Heathen Front, sebuah organisasi pagan. Kedua kelompok itu didirikan dan dipimpin olehnya sendiri.
Cukup banyak musisi atau band yang menganut genre musik ini apabila disebutkan. Mungkin salah satu band yang masih aktif hingga saat ini seperti Watain, Marduk,Dimmu Borgir, Cradle of Filth dan lainnya. Band tadi juga menganut ajaran anti-Kristus atau anti-agama. Sering pula mereka menyuarakan baik dalam lirik atau judul lagunya dengan hal-hal yang berbau blasphemy tentang agama Kristen.
Ada banyak alasan dari para band ini melakukan hal tersebut salah satunya adalah mereka masih mempercayai tradisi kuno akan menyembah dewa-dewa seperti yang diajarkan oleh para pendahulu mereka yaitu para bangsa viking. Kehadiran ajaran agama Kristen dirasa oleh mereka cukup mengganggu sehingga banyak orang daratan Skandinavia melupakan ajaran dahulu mereka. Banyak band black metal yang masih menganut dewa-dewa dan mereka menghancurkan gereja untuk mengenyahkan agama Kristen di tanah air mereka.
Alasan lainnya adalah banyak dari mereka yang menyembah serta mengakui bahwa Lucifer sang bapa dari segala dosa adalah Tuhannya. Banyak musisi black metal yang memeluk atau mengambil ajaran dari gereja setan. Salah satunya adalah Marilyn Manson. Rocker kontroversial ini cukup dekat dengan sekte ini dan menjadi salah satu penganutnya. Bahkan dia juga pernah membuat salah satu liriknya yang berjudulAntichrist Superstar yang tak ayal menuai hujatan dari berbagai kalangan.
SIMBOL DAN ATRIBUT
Penggunaan simbol juga sering kita ditemui dalam band-band beraliran black metal mulai pentagram terbalik, simbol salib terbalik, corpse paint, penggunaan spike dan lain-lainnya memiliki simbol tersendiri.
Simbol pentagram terbalik sendiri dikaitkan dengan dunia sihir dan banyak orang yang mempunyai kepercayaan paganisme mengenakan kalung berbentuk pentagram. Agama Kristen pernah menggunakan pentagram dengan umum untuk melambangkan lima luka Yesus, namun umat Kristen saat ini mengaitkan tanda tersebut dengan setan.
Para pemercaya Setan menggunakan pentagram Pythagoras (satu ujung mengarah ke bawah) yang digambarkan menyentuh sebuah lingkaran ganda, dengan kepala baphomet dalam pentagram tersebut. Mereka menggunakannya seperti Pythagoras, namun huruf-huruf Yunani yang digunakan Pythagoras biasanya digantikan huruf-huruf Ibrani yang membentuk nama Leviathan.
Salib terbalik atau Salib Santo Petrus (Bahasa Inggris: Cross of St. Peter atau resminya Petrine Cross) adalah salib Latin yang terbalik. Asal-usul simbol ini datang dari tradisi Katolik yang menyatakan bahwa Santo Petrus disalibkan dengan kepala di bawah, semenjak dirinya merasa ia tidak pantas untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Kristus (dengan kepala di atas). Salib ini seringkali digambarkan bersama dua kunci yang menandakan kunci-kunci surga.
Simbol ini juga sering dihubu
ngkan dengan Satanisme (pemujaan kepada setan) dan sikap-sikap anti-agama karena simbol ini dilihat sebagai tanda lawan Kristiani dengan cara memutar-balikkan simbol utamanya, salib Latin dengan mengganti Yesus yang disalib terbalik dan menjadi sebuah penghujatan. Alhasil, simbol ini menjadi sangat terkenal di dalam kelompok-kelompok pemuja setan dan di antara pemusik-pemusik aliran heavy metal, death metal dan black metal
Corpse paint sendiri sebenarnya hanya untuk menambah efek seram dari sang musisi agar tampil lebih menakutkan dan seram. Sama halnya dengan penggunaan spike di dalam atributnya.
Perlahan-lahan esensi black metal dengan lambang-lambangnya sedikit berubah sehingga tidak sesakral dulu. Perkembangan musik black metal di dunia kian hari berkembang pesat seiring jaman dan hanya beberapa saja yang masih mempertahankan esensi dari black metal lama. (kpl/faj)
Kamis, 06 Januari 2011
Dimmu Borgir

Dimmu Borgir, adalah band Black Metal yang mendapat pengaruh Satanisme yang didirikan pada tahun 1993 di Oslo, Norwegia. Band yang dibentuk oleh Shagrath, Silenoz, dan Tjodalv ini, selain memainkan aliran Black Metal, juga memainkan Symphonic Black Metal Dan Black-Death Metal.
Ciri khas musik mereka musik yang sangat melodius, vokalis yang menggunakan style growl yang berat, double bass drum yang sangat sering pada setiap lagu-lagunya, riff gitar berat, dan terkadang disisipkan mantra-mantra pemujaan kepada setan.
Inn i evighetens mørke adalah album demo pertama band ini, dirilis pada tahun 1994. Setelah itu band ini merilis album bertajuk For All Tid (1995). Setelah peluncuran album pertamanaya itu, Stormblåst (1996) dirilis – yang dalam album yang berisikan 10 lagu itu, banyak berisikan mantra pemujaan dan lirik anti kristus.
Namun Dimmu Borgir masih belum puas dengan semua ini. Band ini pada thun 1997 meluncurkan albumnya yang ketiga bertitel Enthrone Darkness Triumphant – yang juga masih menyuarakan tema-tema antikristus dan stanisme.
Musik yang dimainkan oleh Dimmu Borgir memiliki kharakteristik yang khas. Kemampun vokalis yang sangat hebat dalam memainkan nada-nada penuh gerutanya itu, menyajikan style baru dalam dunia Black Metal. Gaya riff berat pada gitar yang dimainkan dan video klip style Dimmu Borgir sangat mengesankan untuk band sekelas Black Metal yang baru beberapa tahun lahir.
Musik-musiknya yang kini bertemakan Dekontruksi dan Satanisme membuat band ini makin terangkat. Tekhnik vokal yang dimainkan Shagrath pun memberi nilai tersendiri untuk band ini, dimana ia menggunakan style yang bermacam-macam, yang tak hanya monoton pada style itu-itu saja. Tekhnik semacam ini jarang ditemui pada genre metal lain.
Album :
For all tid (1994)
Stormblåst (1996)
Enthrone Darkness Triumphant (1997)
Spiritual Black Dimensions (1999)
Puritanical Euphoric Misanthropia (2001)
Death Cult Armageddon (2003)
Stormblåst MMV (2005)
In Sorte Diaboli (2007)
Langganan:
Postingan (Atom)